Malang 13/06/16. Purna Bhakti atau masa pensiun dari
Prajurit tanpa cacat adalah suatu kebanggaan tersendiri bagi setiap Prajurit
yang ditandai dengan penerimaan Bintang Satya Lencana Swa Bhuwana Paksa Nararya
demikian juga yang dialami Kapten Pas Purnawirawan Liparno yang pada bulan Mei
2016 ini memasuki masa pensiun. Kapten Pas Purnawirawan Liparno yang sebelum
memasuki masa pensiun jabatan terakhir sebagai Perwira Seksi Personel Detasemen
matra 2 Paskhas memulai karir sebagai Prajurit TNI Angkatan Udara pada tahun
1979 dengan mengikuti pendidikan Secata Milsuk II di Lanud Adi Sumarmo atau
yang lebih dikenal dengan lanud Panasan Solo.
Untuk lebih menanamkan rasa
kebanggaan dan rasa kebersamaan kepada seluruh Prajurit Detasemen Matra 2
Paskhas baik yang masih berdinas maupun yang sudah purna, sesuai dengan protap
satuan Detasemen Matra 2 Paskhas maka pada tanggal 13 Juni 2016 Komandan
Detasemen Matra 2 Paskhas Mayor Pasukan Helmi Ardiyanto Nange, SE menyelenggarakan
acara tradisi pelepasan Purna Bhakti Prajurit Detasemen Matra 2 Paskhas untuk
Kapten Pas Purnawirawan Liparno dengan tradisi Ashika Pora Komando ( Gapura
Pisau Komando ) yang diawali dengan acara apel pelepasan dengan tata urutan
acara antara lain setelah Komandan memasuki ruangan selaku pimpinan acara
kemudian dilakukan penghormatan umum dan laporan perwira tertua kemudian
dilakukan penghormatan kepada Tunggul Detasemen Matra 2 Paskhas “NAGAPASA” dilanjutkan
acara inti pernyataan pelepasan oleh pimpinan acara dan penciuman Tunggul “NAGAPASA”
oleh Kapten Pas Purnawirawan Liparno dilanjutkan dengan acara pengalungan bunga
dan pemberiaan cindera mata serta penghormatan dibawah gapura pisau komando.
Dalam kegiatan tersebut
Mayor Pasukan Helmi Ardiyanto Nange,SE selaku Komandan Detasemen Matra 2
Paskhas menyampaikan rasa terima kasih yang setinggi-tinginya kepada Kapten Pas
Purnawirawan Liparno atas pengabdian yang telah diberikan kepada satuan
Detasemen Matra 2 Paskhas dan menyampaikan kepada seluruh prajurit Detasemen
Matra 2 Paskhas untuk senantiasa memelihara tradisi yang telah dibuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar