JAKARTA-Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko diangkat
menjadi Warga Kehormatan Korps Pasukan Khas (Korpaskhas) TNI AU yang
ditandai dengan penyematan baret dan Wing Komando oleh Komandan Korps
Pasukan Khas TNI Angkatan Udara Marsda TNI Amrullah.
Penyematan tersebut dilaksanakan di Makorpaskhas, Lanud Sulaiman Bandung, Jawa Barat, Rabu.
Selain Panglima TNI, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Budiman dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetyo juga menjadi Warga Kehormatan Korpaskhas. Pengukuhan itu disaksikan langsung oleh Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia dalam suatu upacara militer.
Penyematan baret dan Wing Kualifikasi Komando Korpaskhas kepada Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, KSAD Jenderal TNI Budiman dan KSAL Laksamana TNI Marsetio sesuai dengan petikan keputusan Komandan Korpaskhas TNI AU nomor Kep 50/10/2013 tanggal 15 Oktober 2013.
Panglima TNI alam sambutannya mengatakan, ada dua esensi moral atas pengukuhan warga kehormatan ini. Dua esensi tersebut, pertama, pengukuhan ini adalah kehormatan untuk membawa TNI ke puncak prestasi yang lebih baik, khususnya Korps Paskhas TNI AU melebihi prestasi yang dicapai sebelumnya dalam pengabdian kepada bangsa dan negara.
Kedua, bagi Korps Paskhas, pengukuhan ini adalah pesan moral untuk tidak mereduksi kehormatan yang diberikan oleh perilaku ego sektoral, jiwa korsa sempit dan sikap-sikap primitif lainnya yang dapat merusak kehormatan TNI, kehormatan pimpinan TNI dan kehormatan Korps Paskhas itu sendiri.
Jenderal TNI Moeldoko juga menyampaikan, guna mewujudkan upaya TNI yang profesional, militan dan solid, yang merupakan modal dalam membangun kekuatan kerakyatan, sebagaimana moto 'Bersama Rakyat TNI Kuat', TNI akan melakukan penyempurnaan dan penguatan empat sektor pokok guna mendongkrak kinerja TNI dalam pelaksanaan tugas.
Empat sektor itu, yakni mengeliminasi kebijakan, perilaku, sikap dan tindakan yang cenderung ego sektoral; membangun kemampuan TNI berdasarkan 'interoperability based capacity'. Dalam kaitan ini, Panglima TNI menekankan bahwa 'interoperability' tidak didefinisikan secara sempit hanya pada substansi kecil.
Selain itu, penguatan Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI menuju penguatan kebutuhan intelijen Trimatra Terpadu, baik kebutuhan Intelijen Darat dan Intelijen Kemaritiman, mau pun Intelijen Udara, termasuk kebutuhan intelijen dalam pembinaan sosial kemasyarakatan, guna mendukung kebutuhan operasional satuan di jajaran TNI.
Terakhir, penguatan Kodiklat TNI agar menjadi sumber dalam peletakan dasar-dasar pendidikan dan latihan di jajaran TNI, yang berorientasi pada trimatra 'interoperability based capacity', serta penguatan kultur TNI, yang berjati diri tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional, yang searah dengan reformasi internal TNI.(ant/hrb)
Penyematan tersebut dilaksanakan di Makorpaskhas, Lanud Sulaiman Bandung, Jawa Barat, Rabu.
Selain Panglima TNI, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Budiman dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetyo juga menjadi Warga Kehormatan Korpaskhas. Pengukuhan itu disaksikan langsung oleh Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia dalam suatu upacara militer.
Penyematan baret dan Wing Kualifikasi Komando Korpaskhas kepada Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, KSAD Jenderal TNI Budiman dan KSAL Laksamana TNI Marsetio sesuai dengan petikan keputusan Komandan Korpaskhas TNI AU nomor Kep 50/10/2013 tanggal 15 Oktober 2013.
Panglima TNI alam sambutannya mengatakan, ada dua esensi moral atas pengukuhan warga kehormatan ini. Dua esensi tersebut, pertama, pengukuhan ini adalah kehormatan untuk membawa TNI ke puncak prestasi yang lebih baik, khususnya Korps Paskhas TNI AU melebihi prestasi yang dicapai sebelumnya dalam pengabdian kepada bangsa dan negara.
Kedua, bagi Korps Paskhas, pengukuhan ini adalah pesan moral untuk tidak mereduksi kehormatan yang diberikan oleh perilaku ego sektoral, jiwa korsa sempit dan sikap-sikap primitif lainnya yang dapat merusak kehormatan TNI, kehormatan pimpinan TNI dan kehormatan Korps Paskhas itu sendiri.
Jenderal TNI Moeldoko juga menyampaikan, guna mewujudkan upaya TNI yang profesional, militan dan solid, yang merupakan modal dalam membangun kekuatan kerakyatan, sebagaimana moto 'Bersama Rakyat TNI Kuat', TNI akan melakukan penyempurnaan dan penguatan empat sektor pokok guna mendongkrak kinerja TNI dalam pelaksanaan tugas.
Empat sektor itu, yakni mengeliminasi kebijakan, perilaku, sikap dan tindakan yang cenderung ego sektoral; membangun kemampuan TNI berdasarkan 'interoperability based capacity'. Dalam kaitan ini, Panglima TNI menekankan bahwa 'interoperability' tidak didefinisikan secara sempit hanya pada substansi kecil.
Selain itu, penguatan Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI menuju penguatan kebutuhan intelijen Trimatra Terpadu, baik kebutuhan Intelijen Darat dan Intelijen Kemaritiman, mau pun Intelijen Udara, termasuk kebutuhan intelijen dalam pembinaan sosial kemasyarakatan, guna mendukung kebutuhan operasional satuan di jajaran TNI.
Terakhir, penguatan Kodiklat TNI agar menjadi sumber dalam peletakan dasar-dasar pendidikan dan latihan di jajaran TNI, yang berorientasi pada trimatra 'interoperability based capacity', serta penguatan kultur TNI, yang berjati diri tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional, yang searah dengan reformasi internal TNI.(ant/hrb)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar